Quantcast
Channel: Jejak Rinda Cahyana
Viewing all articles
Browse latest Browse all 510

Di Antara Dendam dan Lapang Dada

$
0
0

Salah satu quote yg dinisbatkan kpd Albert Einstein adalah "orang lemah membalas dendam, orang kuat memafkan, orang cerdas mengabaikan"

Terkadang orang yg memaafkan masih mendzalimi diri sendiri saat ia blm ikhlas. Akibatnya ia merasa tersiksa oleh pikirannya sendiri. Sakit yg timbul krn nya merupakan pembersih dosa mendzalimi diri sendiri. 

"Tidaklah menimpa seorang muslim suatu kelelahan, suatu penyakit, suatu kekhawatiran, suatu kesedihan, suatu gangguan, dan suatu kesusahan meskipun ia tertusuk duri, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya karenanya." (HR Al Bukhari)

Mereka yg lemah akan melepaskan keikhlasan dan melampiaskan dendam. Pelampiasan tersebut membuat mereka tdk tersiksa lagi oleh sebagian pikiran yg menyiksa. Tetapi pikiran-pikiran yg memicu amarah itu akan tetap datang. Pelampiasan dendam itu membuatnya mendzalimi orang lain. Dosa tsb tdk akan terhapus selama tdk saling memaafkan. 

"Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (al-A’raaf: 199)

Pilihan terbaik agar tdk mendzalimi diri sendiri dan orang lain adalah ikhlas. Dlm kondisi ikhlas, hafsu yg selalu membawa pikiran mengganggu akan patah semangat krn terus menerus diabaikan. Pada akhirnya nafsu pun tunduk dan pikiran-pikiran semacam itu tdk lagi mengganggu. Pikiran yang awalnya menimbulkan amarah, sekarang menimbulkan memicu senyuman.

"... karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Yusuf 12: 53)

#persepsicahyana

Viewing all articles
Browse latest Browse all 510

Trending Articles